
a) Kebutuhan Zat Tenaga
Kebutuhan energi bayi dan balita relatif besar dibandingkan
dengan orang dewasa, sebab pada usia tersebut pertumbuhannya masih sangat pesat
. Kecukupannya semakin menurun seiring dengan makin bertambahnya usia. Zat gizi
yang menghasilkan energi atau tenaga adalah karbohidrat,lemak dan protein.
Bagi balita, tenaga diperlukan untuk melakukan aktivitasnya serta pertumbuhan
dan perkembangannya. Oleh karena itu kebutuhan gizi sumber tenaga balita
relarif lebih besar dari pada orang dewasa.
b) Kebutuhan Zat Pembangun
Secara fisiologis balita sedang dalam masa pertumbuhan
sehingga kebutuhannya relatif lebih besar dari pada orang dewasa. Namun, jika
dibandingkan dengan bayi yang usianya kurang dari satu tahun, kebutuhannya
relatif lebih kecil. Protein sebagai zat pembangun bukan hanya untuk
pertumbuhan fisik dan perkembangan organ-organ tubuh balita, tetapi juga
mengganti jaringan yang rusak.
c) Kebutuhan Zat Pengatur
Kebutuhan air bayi dan balita dalam sehari dalam
berfluktuasi seiring dengan bertambahnya usia. Zat pengatur berfungsi agar
organ-organ dan jaringan tubuh termasuk otak dapat berjalan dengan yang di
harapkan, berikut zat yang berperan sebagai zat pengatur : Vitamin (A,D,E
dan K), berbagai mineral (kalsium,zat besi) dan Air.
Gizi seimbang dapat dipenuhi dengan pemberian makanan
sebagai berikut :
- Agar kebutuhan gizi seimbang anak terpenuhi, makanan sehari-hari sebaiknya terdiri atas ketiga golongan bahan makanan tersebut.
- Pola makan. Usia balita adalah usia yang baik untuk mengenalkan pola makan yang baik. Usia ini usia peralihan anak dari mengkonsumsi bubur ke makanan semi padat. Kebiasaan-kebiasaan makan yang buruk haruslah di ubah, dengan merubah pola makan yang buruk membantu menjaga keseimbangan asupan gizi yang akan di berikan ke anak.
- Kebutuhan bahan makananitu perlu di atur, sehingga anak mendapatkan asupan gizi yang diperlukan secara utuh dalam satu hari.
- Makanan selingan. Gizi makanan sangat mempengaruhi pertumbuhan termasuk pertumbuhan sel otak sehingga dapat tumbuh optimal dan cerdas. Fungsi makanan selingan : Melengkapi zat-zat gizi yang mungkin kurang dalam makanan umumnya (pagi,siang dan malam). Memperkenalkan aneka jenis bahan makanan yang terdapat dalambahan makanan selingan. Mengisi kekurangan kalori akibat banyaknya aktivitas anak pada usia balita.
0 komentar:
Post a Comment